Tuhankita Yesus Kristus bersabda: "Musa menulis tentang AKU" (Yohanes 5:46-47). Artinya, Tuhan Yesus mengkonfirmasi Taurat adalah tulisan Musa. Munculnya kisah Nimrod dan peristiwa Menara Babel, mereka anggap sbg. cerita mitos belaka. Menurut mereka: Taurat hanyalah hasil sempalan-sempalan cerita yang dikumpul-kumpulkan dari berbagai sumber. Dasarpertimbangan sosial-politik ini, kemudian diselaraskan oleh MUI dengan pandangan-pandangan teologis MUI sendiri yang eksklusif berdasarkan ayat-ayat al-Quran: Q. 3:85; 3:19; 109:6; 33:36; 60: 8-9; 28: 77; 6:116 dan 23:71.14 Dari pertimbangan inilah MUI kemudian membuat definisi sendiri istilah sekularisme, liberalisme dan pluralismesebuah KalauSaudara membaca ayat 8, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan metaforanya bicara tentang terang dan kegelapan, dan ini tidak bisa digambarkan seperti model Roma 7 tadi, karena bagaimana mungkin kita menggambarkan kegelapan dan terang sebagai sesuatu yang ada bersamaan, yang sedang CatatanAyat : Catatan Ayat Full Life: Catatan Ayat BIS: Catatan Ayat Ende: Kamus Easton: Kamus Pedoman: Kamus Gering: Peta: Leksikon : Leksikon Yunani: Leksikon Ibrani: Yeremia 48 - Firman Allah Yang Hidup: Pengantar INILAH firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, mengenai Moab: "Celakalah Kota Nebo karena kota itu akan menjadi puing. Daripenjelasan para ulama ahli tafsir di atas jelaslah bahwa QS. Al-Najm ayat 39 bukanlah dalil yang menjelaskan tentang tidak sampainya pahala kepada orang yang sudah meninggal, QS. Al-Najm ayat 39 tersebut bukanlah ayat yang melarang kita untuk mengirim pahala, do'a, shodaqoh kepada orang yang telah meninggal. Yesusmati untuk kita orang percaya kepada-Nya. Semua ini dilakukan Yesus dalam ketaatan-Nya kepada Bapa di Sorga. Walaupun dalam kemanusiaan Yesus berseru dengan nyaring "Eloi, Eloi, lama sabakktani", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku. Namun proses kematian-Nya tetap berlangsung karena untuk kita manusia. Benarlahfirman Tuhan bahwa Ia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita (Ibrani 13:5b). KematianNya menyelamatkan kita, dan kematianNya menghidupkan kita. Maut dikalahkan oleh kematianNya. Maut tidak lagi berkuasa bagi orang beriman. Selamat Jumat Agung buat kita semua. Amin. Pdt. Juris Tarigan, MTh GBKP RG Depok - LA Setiaporang Kristen hendaknya menjadikan Jumat Agung sebagai kesempatan untuk berbenah dan kembali membentuk tekad. Sehingga Jumat Agung tidak hanya sebagai peringatan, melainkan dapat menjadi awal pembaharuan bagi umat Kristiani. Jadikan Yesus sebagai teladan kita dan hendaknya kita berusaha untuk seperti Yesus. KultumSingkat Tentang Ibu. Bapak Ibu yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya pada siang hari ini dapat berkumpul di masjid untuk thalabul 'ilmi. Ibu adalah sosok yang harus dihormati, dipatuhi dan ketika sudah lanjut usia sebagai anak berkewajiban untuk merawatnya. AyatAlkitab Tentang Berkat Kemurahan Tuhan Berdasarkan Mazmur. Roh Kudus adalah bagian kita, sampai kita memperoleh seluruhnya yaitu berhadapan muka dengan Kristus, kerinduan terdalam diri kita, baiklah kasih kasih karunia menjadi kenikmatan dalam diri yang telah ditebus dengan darah yang mahal. Darah Yesus, Sang Anak Domba Allah. Tetapitentang bagaimana. Kumpulan Ayat Emas Alkitab Tentang Masa Depan Heffri Hutapea Blog. Harapan meraih impian dan masa depan yang indah akan selalu ada. Dalam Amsal 2318 mengatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Teman jangan melihat atau mencondongkan hati kita kepada jalan-jalan orang berdosa. Kata Kata Motivasi Dari Firman Tuhan. PujiTuhan, dari ayat ini kita belajar 3 makna Paskah yang penting, jangan seperti murid-murid Yesus yang bodoh, yang mencari orang yang bangkit di antara orang mati. Jangan kita mencari kehidupan yang sia-sia karena kita berpikir tidak Tuhan tidak sanggup menolong kita, segala sesuatunya sudah terlambat bagi kita, mungkin kita merasa keluarga Mohontunggu Kategori. Life Hack; Ekonomi . Ekonomi; Bisnis; Finansial; Fiksiana JUMATAGUNG: Yer ; Ibr 4:14-16; 5:7-9;Yoh 18:1-19:42 "Kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita" Imam Besar adalah "imam agung bangsa Yahudi yang berasal dari golongan aristokrat Yahudi.Ia berwibawa besar baik dalam bidang sipil maupun agama, sejauh mewakili Adayang mengemukakan hipotesa sbb: Kisah Suci menderetkan dan menggabungkan dua kisah mengenai dua penyerbuan yang dilancarkan raja Sanherib. Yang satu terjadi pada th 701 dan kisahnya tercantum dalam "Tawarikh Sanherib". Penyerbuan kedua terjadi dalam th 689-688. Tidak ada satu dokumen Asyurpun yang berceritera tentang penyerbuan kedua itu. UENT. Ayat Alkitab Jumat Agung. Alkitab mencatat makna Jumat Agung sebagai peristiwa yang tertulis jejaknya sehingga tidak membuat orang Kristen merasa bingung akan hal tersebut. Maka murid lain tadi yang mengenal Imam Agung kembali ke luar bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Sebagaimana tertulis dalam Alkitab yakni Efesus 4 ayat 32 yang berbunyi. Adapun beberapa ayat emas Alkitab di bawah ini kami translasikan ke dalam bahasa Inggris. News About Jumat Agung On Twitter God Is Good Jesus God News About Jumat Agung On Twitter God Is Good Jesus God From Ar ridho cijantung Arti corner kick Arti kata tahede Arti kedutan di paha kiri depan Academiaedu is a platform for academics to share research papers. Seperti banyak orang tertegun melihat dia rupanya begitu buruk tidak seperti manusia lagi dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi– demikianlah ia membuat. Ayat-Ayat Alkitab tentang Jumat Agung. Menjelang Jumat Agung tahun 2008 ini kita akan merenungkan satu perikop tentang teladan dan pengharapan penderitaan yang Kristus alami sebagai alasan mengapa penderitaan karena nama Kristus yang harus kita alami itu berharga. Ayat Alkitab Tentang Jumat Agung. Bila Anda ingin emnjadikannya kutipan dalam bahasa Inggris silahkan gunakan bebrapa ayat emas firman Tuhan tentang ibadah paskah dalam bahasa Inggris berikut ini. Yes 5213-5312 Ia ditikam karena kejahatan kita. Tiga pokok dalam Kisah Sengsara yang dibacakan Jumat Agung ini Yoh 181-1942 sempat mengemuka dalam sebuah pembicaraan dengan sang empunya cerita yakni Yohanes penginjil. Pertimbangkan untuk mengajak mereka datang ke ibadah Jumat Agung. Ayat Alkitab Tentang Ibadah Paskah Dalam Bahasa Inggris. Kalau kita kembali pada ayat 6 pada enam kalimat terakhir Alkitab LAI menyebutkan pada waktu yang. Tiga pokok dalam Kisah Sengsara yang dibacakan Jumat Agung ini Yoh 181-1942 sempat mengemuka dalam sebuah pembicaraan dengan sang empunya cerita yakni Yohanes penginjil. Kalender Liturgi Jumat 10 April 2020 Jumat Agung BACAAN I Yes 5213-5312 Ia ditikam karena kedurhakaan kita Beginilah firman Tuhan Sesungguhnya hamba-Ku akan berhasil. News About Jumat Agung On Twitter God Is Good Jesus God Source Tentu saja tidak dengan maksud mengatakan bahwa keajaiban-keajaiban itu hanya terjadi pada Jumat Agung yang pertama saja. Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Tiga pokok dalam Kisah Sengsara yang dibacakan Jumat Agung ini Yoh 181-1942 sempat mengemuka dalam sebuah pembicaraan dengan sang empunya cerita yakni Yohanes penginjil. Adapun beberapa ayat emas Alkitab di bawah ini kami translasikan ke dalam bahasa Inggris. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Les Feldick Bible Study Daily Online Video Bible Study Ayat Alkitab Firman Tuhan Iman Source Tunjukkan kepada mereka dari mana penulis mendapatkan idenya yaitu dari Alkitab. 1 Peter 315 15 But sanctify the Lord God in your hearts and always be ready to give a defense to everyone who asks you a reason for the hope that is in you with meekness and fear. Yes 5213-5312 Ia ditikam karena kejahatan kita. Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Tiga pokok dalam Kisah Sengsara yang dibacakan Jumat Agung ini Yoh 181-1942 sempat mengemuka dalam sebuah pembicaraan dengan sang empunya cerita yakni Yohanes penginjil. Tetapi Janganlah Seperti Yang Kukehendaki Melainkan Seperti Yang Engkau Kehendaki Ref Biblical Quotes Inspirational Biblical Quotes Christian Quotes Source Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Pertimbangkan untuk mengajak mereka datang ke ibadah Jumat Agung. Tentu saja tidak dengan maksud mengatakan bahwa keajaiban-keajaiban itu hanya terjadi pada Jumat Agung yang pertama saja. Pembacaan dari Kitab Yesaya. 10 Ayat Alkitab tentang Paskah. Juruselamat Telah Datang Kembali Di Atas Awan Putih Di 2020 Tuhan Firman Tuhan Injil Source Sebagaimana tertulis dalam Alkitab yakni Efesus 4 ayat 32 yang berbunyi. Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Ketika kita masih lemah Kristus mati untuk orang-orang durhaka pada saat yang tepat. Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di AlkitabAda yang menduga jatuh pada hari Rabu tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Yohanes 3 16 Ayat Alkitab Alkitab Tuhan Source Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di AlkitabAda yang menduga jatuh pada hari Rabu tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Selain ayat-ayat utama dalam Injil di atas berikut adalah beberapa lagi. Pembacaan dari Kitab Yesaya. Ketika kita masih lemah Kristus mati untuk orang-orang durhaka pada saat yang tepat. Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di AlkitabAda yang menduga jatuh pada hari Rabu tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Apakah Tuhan Yang Mahakuasa Dan Tuhan Yesus Adalah Satu Tuhan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa Kristus Film Firman Tuhan Source Juga membahas ayat alkitab tentang pembuka ibadah di gereja firman Allah untuk memulai peribadahan awal baru ayat Alkitab pengucapan syukur untuk memulai persembahan pelayanan seturut kehendak Tuhan penyembahan bagi orang yang percaya. 10 Ayat Alkitab tentang Paskah. Alkitab mencatat makna Jumat Agung sebagai peristiwa yang tertulis jejaknya sehingga tidak membuat orang Kristen merasa bingung akan hal tersebut. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Kalender Liturgi Jumat 10 April 2020 Jumat Agung BACAAN I Yes 5213-5312 Ia ditikam karena kedurhakaan kita Beginilah firman Tuhan Sesungguhnya hamba-Ku akan berhasil. Pin Oleh Ferry Di Ayat Firman Tuhan Ayat Alkitab Alkitab Kutipan Kristen Source 10 Ayat Alkitab tentang Paskah. Pertimbangkan untuk mengajak mereka datang ke ibadah Jumat Agung. Bila Anda ingin emnjadikannya kutipan dalam bahasa Inggris silahkan gunakan bebrapa ayat emas firman Tuhan tentang ibadah paskah dalam bahasa Inggris berikut ini. Beginilah firman TuhanSesungguhnya hamba-Ku akan berhasilIa akan ditinggikan disanjung dan dimuliakanSeperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk tidak seperti manusia lagi dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi. Tahun ini Jumat Agung akan jatuh pada 10 April 2020. God Loved World Son John Paskah Paskah Ayat Alkitab Kutipan Tentang Cinta Source Berikut ini beberapa penjelasan ayat Alkitab tentang Jumat Agung yang bisa kita renungkan bersama terutama yang berkaitan dengan penyaliban Yesus. Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota. Matius 281-20 Alkitab SABDA Alkitabmobi Markus 161-19 Alkitab SABDA Alkitabmobi Lukas 241-53 Alkitab SABDA Alkitabmobi Yohanes 2001-2225 Alkitab SABDA Alkitabmobi Yohanes 219 Alkitab SABDA Alkitabmobi Roma 13-4 Alkitab SABDA Alkitabmobi 1 Korintus 153-8 Alkitab SABDA Alkitabmobi. Jumat Agung merupakan peringatan kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Tentu bagi orang Kristen yang setia melakukan tips rajin membaca Alkitab dan melihat secara seksama beberapa kisah di Alkitab tidak akan merasa sulit menemukan beberapa ayat Alkitab tentang Jumat Agung. Pin On Gym Motivation Words Source Tahun ini Jumat Agung akan jatuh pada 10 April 2020. Yes 5213-5312 Ia ditikam karena kejahatan kita. Bila Anda ingin emnjadikannya kutipan dalam bahasa Inggris silahkan gunakan bebrapa ayat emas firman Tuhan tentang ibadah paskah dalam bahasa Inggris berikut ini. Ayat Alkitab Tentang Jumat Agung. Markus 909 Alkitab SABDA Alkitabmobi Markus 1427-28 Alkitab SABDA Alkitabmobi Yohanes 219 Alkitab SABDA Alkitabmobi Yohanes 1017-18 Alkitab SABDA Alkitabmobi Ayat Paskah dalam Perjanjian Lama. Substansi Kristus Adalah Ketaatan Pada Kehendak Bapa Surgawi Heavenly Father Book Cover Christ Source Sebab jarang ada orang yang mau mati untuk orang benar meskipun mungkin ada juga orang yang mau mati untuk orang baik. Kumpulan ayat-ayat emas Alkitab tentang pembukaan ibadah Kristen di gereja atau firman Tuhan mengenai memulai persembahan Kristiani. Tentu bagi orang Kristen yang setia melakukan tips rajin membaca Alkitab dan melihat secara seksama beberapa kisah di Alkitab tidak akan merasa sulit menemukan beberapa ayat Alkitab tentang Jumat Agung. Peringatan ini menjadi salah satu Hari Tri Suci yang terdiri dari Kamis Putih Jumat Agung dan Hari Paskah. Menjelang Jumat Agung tahun 2008 ini kita akan merenungkan satu perikop tentang teladan dan pengharapan penderitaan yang Kristus alami sebagai alasan mengapa penderitaan karena nama Kristus yang harus kita alami itu berharga. This site is an open community for users to share their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site good, please support us by sharing this posts to your preference social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also bookmark this blog page with the title ayat alkitab jumat agung by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website. Ilustrasi mendengarkan khotbah Jumat Agung. Foto PixabayIlustrasi pendeta yang ingin menyampaikan khotbah Jumat Agung. Foto PixabayKumpulan Khotbah Jumat AgungYohanes 1926Suatu kali saya memerhatikan antrian panjang di tempat penjualan minyak tanah ketika program konversi dari minyak tanah ke gas itu tengah gencar dikampanyekan. Minyak tanah menjadi langka. Itulah sebabnya antrian di siang hari yang panas itu tampak begitu panjang di tempat penjualan. Saking panjangnya sampai mengambil bagian jalan yang seharusnya digunakan untuk mobil. Dari dalam mobil saya yang turut terhenti karena macet akibat barisan antrian, saya melihat keramaian di antrian itu. Mereka yang ada di antrian tampak berbicara satu sama lain. Terlihat akrab, mungkin mereka saling mengenal. Tiba-tiba sebagian mulai berteriak-teriak meminta penjualan segera dimulai karena hari semakin panas. Akhirnya, pintu pagar kios penjual minyak tanah itu pun mulai dibuka dan orang-orang berebut bergerak ke depan. Mereka berlarian, menabrak, dan menginjak-injak anak-anak yang ikut antrian tersebut. Mulailah terdengar teriakan dan jeritan kesakitan. Selanjutnya, tampak beberapa orang tergeletak di pinggir jalan. Tidak ada yang peduli, semua sibuk berebut mendapatkan minyak dan penderitaan hidup ternyata dapat membuat orang hanya memerhatikan dirinya sendiri. Kesulitan dan penderitaan hidup sering kali membutakan mata kita terhadap keberadaan orang lain. Tatkala kita sedang menghadapi masalah di dalam keluarga, sering kali masalah itu membutakan mata kita terhadap keberadaan atau kesulitan orang lain. Kita kerap berkata kepada diri sendiri, “Saya saja punya begitu banyak pergumulan dan masalah, mana sempat memerhatikan orang lain. Orang lain dong yang memerhatikan saya.”Tatkala kita sedang mengalami kesulitan di pekerjaan, misalnya tidak ada pesanan atau transaksi di toko kita, maka kita akan cenderung terus memikirkan hal itu. Pertanyaan mengapa dan apa yang tidak beres sehingga hal ini terjadi, memenuhi pikiran kita. Pikiran kita sedemikian dipenuhi dengan pertanyaan semacam itu sehingga tidak ada ruang untuk memikirkan orang lain. Ketika kita sedang bergumul tentang kesehatan, ketika kita menderita sakit yang luar biasa, kita mengharapkan orang lain menyatakan kasih kepada kita. Kita mengharapkan orang lain memerhatikan kita. Jarang ada orang yang dapat memerhatikan orang lain manakala ia sendiri sedang sakit dan 2745Dalam rangka memperingati hari Kesengsaraan Tuhan kita Yesus Kristus, khususnya seminggu terakhir ini, secara pribadi kembali saya merenungkan apa yang Tuhan Yesus telah perbuat bagi saya. Dengan penuh beban saya ingin membagikan kepada kita apa yang saya peroleh melalui perenungan satu ayat, yakni Matius 2745. Sebuah ayat yang begitu menarik perhatian saya, “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.” Dalam teks bahasa Yunani kata “daerah” yang dipakai itu adalah “ge” yang bisa berarti land atau negeri; juga bisa berarti earth atau bumi. Jadi, “Mulai dari jam dua belas kegel¬apan meliputi seluruh bumi itu sampai jam tiga.”Ada pengajaran-pengajaran penting yang boleh kita timba dalam peristiwa kegelapan selama tiga jam itu. Saya rindu membicarakan dua hal dalam peristiwa kegel¬apan yang menaku¬tkan observasi objektif, sesungguhnya kegelapan merupakan fenomena alamiah yang terjadi di muka bumi ini. Namun sepanjang sejarah umat manusia, sejak penciptaan Allah atas langit dan bumi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kegelapan yang meliputi bumi pada siang hari pukul hingga pukul tiga adalah tidak pernah terjadi. Bagi saya, kegelapan selama tiga jam itu merupakan suatu mukjizat. Mukjizat ini terjadi sebagai deklarasi tindakan kehendak Allah yang independen atas alam semesta Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan urutan siang dan malam, namun pada hari itu dalam peristiwa penting tersebut Ia telah sisipkan kegelapan pekat pada siang hari. Suatu kejadian yang tidak biasa. Suatu mukjizat besar yang terjadi pada saat kesengsaraan adalah suatu hal yang biasa, lumrah bagi manusia. Kematian tidak mencengangkan kita, baik itu terjadi pada seorang bayi, kanak-kanak balita, remaja, pemuda, atau orangtua. Upacara penguburan atas orang-orang yang meninggal pun, baik itu dilangsungkan secara besar-besaran atau kecil-kecilan, juga bukan merupakan suatu hal yang menakjubkan kita. Namun, hanya ada satu kesengsaraan, kematian yang luar biasa, yakni Anak Allah harus mati. Kematian ini sungguh melampaui segala ekspektasi alam semesta dan umat manusia. Yesus, Anak Allah yang setara dengan Allah dan yang adalah Allah itu sendiri digantung pada salib dan mati. Kegelapan pekat yang mencekam di tengah hari bolong itu harus menemani peristiwa kematian sarjana Alkitab yang tidak mengakui adanya mukjizat beranggapan bahwa sebenarnya kegelapan tersebut hanya karena adanya gerhana matahari. Untuk memberikan sanggahan, kita perlu merenungkan bahwa kegelapan itu bukan saja di luar urutan alamiah, tetapi juga mengungkapkan suatu ketidakmungkinan. Mengapa? sebab kita tahu bahwa perayaan hari Pasah diselenggarakan pada waktu bulan purnama. Perayaan ini terjadi pada antara bulan Maret dan April, yaitu Bulan Nisan dalam pentarikhan Yahudi. Dari pelajaran science jelas dikatakan bahwa adalah tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada saat bulan purnama. Maka tak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi karena mukjizat dari Tuhan 1929-30Apa yang saudara rasakan ketika berhasil menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu dan berkata “sudah selesai”? Lega? puas? atau bisa juga kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saudara harapkan. Tuhan Yesus bukan sekedar lega atau puas, apalagi kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Dia harapkan. “Sudah selesai” yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengandung makna yang sangat makna “Sudah selesai” yang diucapkan Tuhan Yesus di kayu salib? Pertama, “Sudah selesai” merupakan proklamasi kemenangan Kristus atas iblis, dosa dan Kristus nampaknya berarti kejahatan menang atas kebenaran, namun dengan mengatakan “Sudah selesai”, di akhir penyaliban, Tuhan Yesus justru sedang memproklamasikan kemenangan-Nya secara total, mengalahkan iblis, bapa segala kejahatan, sumber segala dosa dan maut. Matius, Markus dan Lukas mencatat bahwa Tuhan Yesus mengucapkan kalimat tsb dengan suara nyaring, bukan lemah. Padahal seharusnya Dia sudah kehabisan tenaga karena tekanan yang demikian berat baik fisik maupun mental dan spiritual. Suara nyaring menunjukkan bahwa tidak ada sesuatupun, termasuk tekanan dan penderitaan seberat apa pun yang dapat meraih kemenangan itu dengan cara melakukan semua kehendak Bapa dengan sempurna dan dengan ketaatan mutlak. Di taman Gesemani Dia berdoa “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Mt 2639, dan Dia sudah melakukan apa yang menjadi doa-Nya itu dengan dunia ini tidak ada seorangpun yang hidupnya dinubuatkan dengan sangat mendetail seperti Tuhan Yesus, dan Dia sudah menggenapi semuanya tanpa terkecuali, sampai yang sekecil-kecilnya. Sejak awal iblis terus melampiaskan kejahatannya dan berusaha menghancurkan Tuhan Yesus agar Dia gagal menggenapi nubuat tentang diri-Nya. Ketika Tuhan Yesus lahir, melalui tangan Herodes dia melakukan percobaan pembunuhan. Pada awal pelayanan Tuhan Yesus, secara langsung iblis mencobai Dia di padang gurun untuk menjatuhkannya secara moral. Melalui para pemimpin agama, iblis melakukan perlawanan bertubi-tubi dengan fitnah, pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, usaha-usaha pembunuhan, dll. Iblis juga menggunakan kekuatan politik melakukan bullying berita-berita hoax dan pembodohan publik serta pengerahan massa untuk mempengaruhi keputusan pengadilan sehingga Tuhan Yesus yang nyata-nyata tidak bersalah dijatuhi hukuman yang bukan hanya paling sadis, tetapi juga paling menghina yaitu salib. Penghinaan terakhir yang diterima-Nya adalah pemberian anggur asam dengan menggunakan bunga karang pada sebatang hisop. Mattew Henry berkata bahwa setetes air jauh lebih berharga dari pada anggur asam. Raja segala raja, harus berada di atas kayu salib dan minum anggur asam dari bunga karang yang dicucukkan pada sebatang hisop merupakan penghinaan yang paling 27 45-56Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran kiranya menyertaihati dan pikiran saudara-saudaraku sekalian, di dalam Kristus Jesus Tuhan kita, seiman di seluruh tanah air, pada tahun ini, kita merayakan Hari KematianYesus Kristus di tengah-tengah pandemi global yang disebut dengan Covid-19. Situasi masih belum menentu. Vaksin untuk virus ini pun belum ditemukan. Sudah puluhan ribu orang meninggal di seluruh dunia. Mungkin, ada dari antara yang meninggal itu adalah sahabat kita, saudara kita, atau bahkan kekasih hati kita sendiri. Hati kita remuk. Namun, banyak pula pula dari antara mereka yang terinfeksi virus itu berhasil sembuh. Ini tentu saja pantas untuk kita syukuri. Oleh sebab itu, di dalam iman yang teguh kita berharap keadaan akan segera membaik dan hati kita kita pada hari ini didasarkan pada Matius 27 45-56, teks yang menarasikan penderitaanYesus yang sangat tragis di kayu salib. Yesus sampai menjerit dengan suara besar Yunani phone megale karena merasa ditinggal oleh Bapa-Nya. Dia berkata “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Selain itu, lewat teks ini kita juga dapat menyaksikan tindakan keji seseorang yang member Yesus minum bunga karang yang sudah dicelupkan ke dalam anggur asam, ditambah dengan olok-olok dengan bertanya apakah Elia akan datang untuk menurunkan-Nya dari salib. Namun, saudara-saudara, di samping penderitaan itu, dalam teks ini disebutkan juga tujuh peristiwa lain yang mengiringi kematian Yesus, yang menari kuntuk kita perhatikan lebih ketujuh peristiwa itu? Pertama, gempabumi. Kedua, bukit-bukit batu terbelah. Ketiga, kuburan-kuburan terbuka. Keempat,banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Kelima, mereka yang telah bangkit itu disebut masuk ke kota kudus, yaitu Yerusalem, dan menampakkan diri kepada banyak orang. Lebih lagi, keenam, dengan sedikit lebih variatif dibanding catatan injil Markus, terjadinya gempa bumi itulah yang menyebabkan kepala Pasukan dan prajurit-prajurit Romawi dalam rasa sangat takut mempersaksikan “Sungguh, Iaini adalah Anak Allah.” Dan, ketujuh, yang tak kalah penting, dicatat bahwa kejadian-kejadian itu disaksikan dari jauh oleh tiga perempuan murid Yesus yang setia mengikuti Yesus dari Galilea, yaitu Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu dari anak-anak Zebedeus. Artinya, kematian Yesus dan keenam peristiwa di atas adalah nyata, ada saksinya. Peristiwa salib bukan yang hendak disampaikan khotbah ini kepada kita di tengah pandemi virus ini? Mengapa pada saat-saat kita memeringati kematian Yesus di rumah kita pada musim wabah ini kita disuguhi oleh kisah kematian Yesus yang tidak saja menyajikan kematian tragis dari Yesus, tetapi juga yang justru mencatat bahwa peristiwa kematian Yesus di salib itu, dan kebangkitan-Nya nanti, telah menyebabkan orang-orang kudus bangkit dari kubur mereka dan malah menampakkan diri pada banyak orang di sana? Apakah ini hendak berkata kepada kita bahwa, seperti tema khotbah kita, pengorbanan Yesus itu bukan hanya mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melainkan memiliki kuasa membangkitkan orang-orang yang telah terkubur sekali pun, orang-orang yang telah dikuduskan-Nya, dan yang untuk dan atas nama-Nya meninggal, termasuk akibat Covid-19, termasuk mereka yang kehilangan nyawa karena berkorban untuk menyelamatkan para korban virus ini dari kematian, sehingga kisah itu menghibur kita dalam saat-saat duka ini, menghibur kita semua yang tengah menangis? Satu hal yang pasti, Yesus ingin kita hidup. Hidup dalam damai sebabitu, saudara-saudara sekalian, kita bisa juga memaknai khotbah ini dengan melihat penderitaan kita karena Covid-19, dan kematian sesamakita korban Covid 19, sebagai pemicu dan pemacu untuk menghargai kehidupan dan terus memperjuangkannya. Berapa pun jumlah korban saat ini, itu sudah terlalu banyak. Kita tidak ingin ada korban jiwa lagi. Kita juga tidak boleh pasrah tanpa melakukan apa pun. Kematian Yesus di kayu salib dan kematian para sahabat kita karena Covid-19 kiranya membangkitkan semangat kita untuk memperjuangkan kehidupan kita, kehidupan sesama kita, lewat usaha-usaha serius menghentikan penyebaran virus Covid-19, mengobati yang terjangkit, menolak menulari yang lain tanpa sengaja dengan tidak berkumpul-kumpul, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan seterusnya, termasuk dengan mengikuti sepenuhnya anjuran pemerintah. Kita juga berharap Perpu No 1/2020 dan Peraturan Menteri Kesehatan No 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan Penanganan Covid 19 dapat berkorban di kayu salib untuk keselamatan kita. Kematian-Nya itu sendiri membangkitkan harapan bagi kita bahwa kita tidak dibiarkan begitu saja dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Ia bersama kita. Kuasa kematian-Nya itu melindungi para tenaga kesehatan yang berjuang menyelamatkan korban-korban terinfeksi, bersama dengan disiplin tinggi kita menjaga jarak fisik sosial, dan memberkati usaha-usaha kita menolong sesama yang berkekurangan akibat kesetiaan kita menjaga jarak fisik sosial yang adalah sumber pengetahuan juga akan menyertai para peneliti dan ilmuwan untuk sesegera mungkin menemukan vaksin penakluk virus ini. Biarlah hati kita terus memercayai kuasa kematian Yesus yang menyelamatkan kita, yang dahulu telah menyebabkan orang-orang yang sudah lama berada di kubur bangkit dan menampakkan diri kepada orang-orang banyak. Kuasa kematian Yesus itu kini juga bersama kita mengalahkan penyebaran virus Covid-19 ini. Percayalah, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia menyertai kita senantiasa. Mari bersemangat mengalahkan Covid-19 bersama Tuhan Yesus. Di dalam iman yang teguh kita telah dan akan selalu mempersaksikan “Sungguh, Iaini adalah Anak Allah.” menyampaikan khotbah Jumat Agung sebagai rangkaian ibadah peringatan Hari Paskah. Foto Pixabay“Mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kananNya dan yang lain di sebelah kiriNya.” – Lukas 23 33Saudara dan saudari sekalian dalam Tuhan kita!Sebelum saya mulai berkhotbah, saya ingin mengajarkan agar pada hari ini Saudara sekalian sebaiknya membaca sendiri cerita Jumat Agung, yaitu tentang penderitaan dan kematian Yesus Kristus, sebagaimana tertulis dalam keempat Injil; dan kemudian lebih dari sekali tapi berulang-ulang.“Kedua orang penjahat bersama Dia.” Apakah kita semestinya heran karena Yesus berteman dengan orang jahat ataukah kita tercengang karena kedua penjahat berteman dengan orang baik? Walaupun demikian, keduanya tepat! Sudah tentu ketiga orang ini tergantung di situ Yesus di tengah, seorang penjahat di sebelah kanan dan sebelah orang lagi di sebelah justru bagi orang-orang jahat itu, orang yang bersama mereka disalibkan dan menghadapi maut, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri itu mati. Yesus tidak mati untuk suatu dunia yang baik, tetapi untuk dunia yang jahat. Ia tidak meninggal demi kepentingan orang-orang saleh, tetapi demi mereka yang tidak berTuhan. Ia tidak mati untuk orang-orang benar, tetapi untuk orang yang salah. Ia mati agar mereka semua dibebaskan, dimenangkan, diberikan kesukaan, dikaruniakan hidup yang sepenuhnya! Kedua orang itu pastilah penjahat orang jahat, tidak berTuhan. Yesus sendiri dihukum sebagai pelanggar, penjahat bersama-sama dengan mereka, bersama-sama di bawah hukuman yang sama itu. Sungguh besar kasih Tuhan!Banyak hal yang perlu kita pahami pada peristiwa penyaliban Yesus, peristiwa yang sangat menggetarkan jiwa kita dan sangat mempengaruhi seluruh hidup kita. Sebab peristiwa ini bukanlah peristiwa yang memperlihatkan ketidakberdayaan Yesus Kristus tetapi sebaliknya menyatakan kemuliaan dan keagungan Yesus ada satu peristiwa “Jumat Agung” yaitu saat Yesus memberikan diri-Nya disalibkan di bukit Golgota. Lalu setiap tahun kita merayakan dan mengingat keagungan Yesus Kristus. Dari sekian tahun yang telah kita lalui, dengan “Jumat Agung” yang kita rayakan berulang-ulang, apakah kita sudah menghargainya dengan layak? Sudahkah kita menunjukkan penghormatan dan pengakuan sungguh-sungguh akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menebus kita dari dosa-dosa pelanggaran kita?Yesus tidak mati untuk dosa-dosa-Nya sendiri karena Ia sungguh tidak berdosa. Ia mati karena dosa-dosa kita. Ia menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban penebusan dosa. Hal ini yang terpenting kita pahami, karena dosa kita Yesus menderita, karena dosa kita Yesus disalibkan, karena dosa kita Yesus mati; seharusnya kita berbalik dari dosa-dosa kita, hidup dalam penyucian diri oleh darah Yesus Kristus yang telah tercurah bagi kitaDalam bacaan kita Mazmur 22 amat jelas bahwa “segala penderitaan yang akan menimpa Kristus” dinyatakan bagi penulis Mazmur ini yaitu Raja Daud yang hidup dan bertahta sekitar tahun sebelum Kristus. Mari kita bandingkan Mazmur 222 “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” dengan Matius 2746 “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Hal ini bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah perencanaan dan penggenapan, sekaligus juga menjadi sebuah jawaban. Sebab pertanyaan Raja Daud “mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Menyatakan kehilangan tanda-tanda perkenanan-Nya, karena ditindas oleh beratnya beban dan pergumulan hidup, kehabisan daya oleh dukacita dan kengerian, sehingga berseru-seru dengan sungguh-sungguh untuk dibebaskan. Perasaan ditinggalkan secara rohani merupakan penderitaan yang paling pedih. Sedangkan Yesus mengucapkan kalimat mazmur ini untuk menyatakan diri-Nya yang telah dijadikan dosa karena kita. Betapa besar dampak yang harus ditanggung-Nya karena dosa kita, supaya kita benar-benar benci dengan dosa kita. Dan yang terutama pertanyaan Raja Daud dijawab Tuhan Yesus, bahwa “Aku menderita bagimu”, lalu mengapa engkau berkata ditinggalkan? Tuhan hadir dalam penderitaan kita untuk memberikan jalan keluar bagi kita mendalami Lukas 23 44-48 untuk melihat keajaiban dan keistimewaan Yesus dalam penderitaan-Nya bagi 44-45a “Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar.” Kegelapan tiga jam adalah suatu keajaiban. Peristiwa tersebut bukanlah gerhana matahari karena gerhana matahari tidak mungkin terjadi pada masa Paskah ketika bulan sedang purnama. Kegelapan tersebut dikirim Allah untuk menutupi salib Anak-Nya ketika Ia dijadikan dosa karena kita bd. 2 Kor. 521. Seluruh alam seakan-akan turut berduka bersama Pencipta ketika Ia menderita dan 45b “Dan tabir Bait Suci terbelah dua.” Kejadian ajaib itu hendak menyatakan kepada para imam dan orang-orang Yahudi bahwa jalan masuk ke dalam hadirat Allah telah terbuka bagi semua yang datang kepada-Nya oleh iman di dalam Kristus Yesus bd. Ibr. 91-1025. Orang-orang berdosa tidak memerlukan Bait Allah, altar, korban-korban, atau imam dunia lagi karena semuanya telah digenapi di dalam karya Anak Allah yang telah 46 “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Sebenarnya ungkapan itu merupakan doa menjelang tidur bagi anak-anak Yahudi, dan dengan doa itu terlihat bagaimana kematian Tuhan kita itu penuh keyakinan, penyerahan dan kemenangan. Mereka yang menerima Yesus sebagai Juruselamat dapat menghadapi kematian dengan keyakinan dan kepastian yang sama bd. Flp. 120-23, 2 Kor. 51-8. Kata-kata Yesus juga mengambil kata-kata Daud dalam Mazmur 316 “Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku”. Bukan hanya berarti Yesus mengutip kata-kata Daud, tetapi juga Tuhan telah menanamkannya dalam mulut raja Daud sehingga nyata bahwa Yesus 47 “Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"” Kepala pasukan adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan eksekusi penyaliban Yesus dari awal sampai akhir. Tentunya ia telah memperhatikan dengan seksama setiap momen yang dilalui. Dan mungkin saja kepala pasukan ini telah banyak menyaksikan penyaliban para penjahat. Tetapi ia melihat hal yang berbeda pada diri Yesus sehingga ia mengakui “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” Dia tidak menemukan satu pun kesalahan Yesus pada proses penyaliban ini. Pengakuan ini keluar dari mulut orang romawi, bukan dari mulut orang Yahudi. Dia kagum dan sangat terkesan dengan bagaimana Yesus menghadapi penderitaan serta 48 “Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.” Apakah ini merupakan tanda pertobatan? Atau hanya sekadar kecewa dan menyalahkan diri. Mereka memukul-mukul diri lalu pulang. Kelihatannya mereka akan segera lupa dan melanjutkan hidup mereka. Sebab mereka tidak menindaklanjuti penyesalan mereka. Mereka adalah para penonton yang tertarik untuk melihat pelaksanaan hukuman mati tersebut, tetapi tentu saja apa yang telah mereka lihat dan dengarkan cukup untuk menyadarkan mereka akan dosa-dosa mereka, tetapi nyatanya tidak mengubah apa-apa dalam diri Yesus yang Agung yang sangat berarti bagi kita yaitu “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dalam penderitaan-Nya Yesus memanggil Allah sebagai Bapa. Saat Ia menyerahkan hidup dan jiwa-Nya bagi kita, Dia melakukannya bagi kita dengan memanggil Allah sebagai Bapa, supaya melalui Dia kita bisa diangkat menjadi anak-anak Allah. Kristus sengaja memakai kata “Bapa” untuk menunjukkan peran-Nya sebagai Perantara. Dia adalah Imam dan sekaligus Korban persembahan, korban tebusan untuk melepaskan kita dari penghukuman. Harga mahal harus dibayarkan ke tangan Allah, sebagai pihak yang dirugikan oleh pelanggaran dosa itu. Dialah yang membayar lunas semuanya itu kepada Allah. Ya Bapa, terimalah nyawa-Ku dan jiwa-Ku sebagai ganti nyawa dan jiwa para pendosa yang Kutebus melalui kematian-Ku. Kristus mengungkapkan kerelaan-Nya untuk mempersembahkan kita belajar untuk mengungkapkan “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Ada orang yang mengatakan, hafalkanlah kata-kata ini untuk diucapkan menjelang kematian. Maka kata-kata ini dijadikan persiapan untuk menjelang kematian saja. Walau bagaimanapun hidupnya, yang penting ia sempat mengucapkan kata-kata ini menjelang kematiannya. Tentu pengajaran ini tidak tepat seperti yang Tuhan kehendaki. Bahwa jauh sebelum kematian, kita telah mengucapkan kata-kata ini dengan benar, bahwa kita telah menyerahkan nyawa atau hidup kita ke dalam tangan Bapa. Orang yang telah menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Bapa tentu menjadikan hidupnya menjadi persembahan yang harum bagi harus tetap memusatkan pikiran-pikiran kita kepada Kristus, dan membiarkan hati kita tenggelam dalam penderitaan-penderitaan-Nya sampai kita mengalami persekutuan dengan penderitaan-penderitaan-Nya itu. Dengan kita berbagi dengan Kristus dalam penderitaan-Nya hingga kita dimampukan menjalani penderitaan kita dan tetap merasakan Tuhan beserta kita. Kita mengakui kebaikan Tuhan bukan hanya dalam keberhasilan tetapi juga kita mengakui pengaturan Tuhan dalam penderitaan kita untuk membentuk diri kita seperti Tuhan ikut menyaksikan Kristus disalibkan melalui Firman dan Sakramen Perjamuan Kudus. Ada yang merasakan sedikit tersentuh dan cepat melupakannya, perasaan tersentuh itu tidak terus berlanjut. Seharusnya dan selayaknya hati kita sangat tersentuh dan kasih Tuhan tertanam secara mendalam dalam hati kita hingga kita merespons dengan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus. 191-6Hari itu tepat sama seperti hari-hari sebelumnya bagi Pontius Pilatus. Ia menantikan tugas-tugas rutin di kantornya. Beberapa jam harus diluangkan dalam menangani persidangan pagi hari menjelang tibanya waktu makan siang. Setelah itu, menjelang pulang istirahat, ia harus sibuk menyiapkan laporan kerjanya untuk pemerintah Roma. Pada malam hari, kadang diselingi dengan jamuan makan malam tradisional para petinggi Roma, yang dimeriahkan oleh musik dan hiburan-hiburan lain. Bagi Pilatus, pagi ini mungkin sama dengan pagi-pagi sebelumnya, namun sungguh ia tidak sadar sepenuhnya betapa pagi ini merupakan suatu pagi yang sangat menentukan bagi berdiri berhadapan dengan Yesus Kristus, Anak Allah,Ia telah membuat satu keputusan besar dalam hidupnya,Ia telah menjual kehormatan dirinya dan menandai dirinyasendiri dengan predikat a compromiser and a coward!Selama kira-kira 12 jam Pilatus tampil di layar beberapa jam itu pula dengan sangat jelas terbentang satu lukisan pergumulan diri Pilatus, kelemahan diri serta kehancuran karakter seorang pemimpin. Memang ia tampil dalam beberapa jam saja, namun justru telah memerankan satu bagian yang sangat penting dalam peristiwa penyaliban Tuhan akan melakonkan perannya sekali lagi di hadapan kita pada hari ini. Dalam rangka memperingati Jumat Agung, marilah kita merenungkan dosa-dosa Pontius Pilatus sebagai sebuah peringatan untuk diri kita. Mari kita simak satu per satu!Dosa KompromisPilatus tahu dengan jelas bahwa Yesus tidak bersalah dan bahwa Yesus harus dibebaskan. Pilatus ingin melihat Dia dibebaskan. Ia ingin menjadi seorang hakim yang baik! Dalam relung hatinya ia ingin melakukan sesuatu hal yang baik. Namun Pilatus tahu bahwa musuh-musuh Yesus menginginkan kematian-Nya, dan ia tahu bahwa para musuh-Nya itu sangat berkuasa. Dengan hasrat untuk menyenangkan banyak orang, maka ia telah mencoba untuk mencoba untuk melakukan hal yang benar sekaligus hal yang salah. Ia telah mencoba untuk memuaskan tuntutan hati nuraninya, dan pada waktu yang sama untuk memuaskan hati para musuh Yesus. “Aku tidak akan membunuh Dia seandainya mereka tidak mendesak aku untuk melakukan hal ini!” Ia berkata, “Aku hanya ingin setengah membunuh Dia saja, aku akan menyesah Dia demi untuk memuaskan hati para musuh-Nya. Namun di sisi yang lain, aku akan menyayangkan nyawa-Nya, sehingga hati nuraniku tidak tertekan.”Maka Pilatus menyerahkan Yesus ke tangan pasukan laskar Romawi yang berada di barak mereka. Pakaian Yesus ditanggalkan, dan cemeti Romawi yang terkenal sebagai alat cambuk berduri pada zaman itu dicambukkan pada punggung Yesus. Cambukan pada punggung itu mengakibatkan luka dan darah pun mengalir. 11 JUNI 2023 2023 TAHUN UNTUK BANGKIT, JADILAH PEMENANG! untuk kalangan sendiri gambar dari pinterestShalom Saudara semua, jika kita berbicara tentang identitas Insan Pentakosta, maka pengajaran yang paling sentral adalah baptisan Roh Kudus. Pemahaman Baptisan Roh Ku d u s l a h y a n g m e n j a d i k a n kegerakan Pentakosta di dunia berkembang pesat dan sekaligus yang menopang kegerakan ini sampai sekarang. Artikel ini akan membahas mengenai apa itu baptisan Roh Kudus, tanda awal baptisan Roh Kudus, serta manfaat berbahasa Roh. Pengakuan iman GBI adalah “Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkatakata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.” Baptisan Roh Kudus yang dimaksud adalah pengalaman dipenuhi oleh Roh Kudus setelah seseorang lahir baru atau menerima keselamatan seperti yang dialami oleh para murid-murid Yesus. Yesus menyuruh para murid-muridNya untuk menunggu di Yerusalem untuk dipenuhi oleh Roh Kudus yang dijanjikan oleh Bapa. Maka para3 bersambung ke halaman 6 mur id b e rdo a , memuji, dan menantikan datangnya janji Bapa itu. Tiba-tiba pada hari Pentakosta, janji Bapa digenapi, “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain”. Kisah Para Rasul 24 Para murid sudah percaya kepada Yesus, sehingga baptisan Roh Kudus yang diberikan di sini itu berbeda dengan karya Roh Kudus yang masuk ke hati setiap orang ketika mereka mulai percaya kepada Yesus. A. BAPTISAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG SUDAH PERCAYA Ada 2 kejadian lain di dalam kitab Kisah Para Rasul, dimana orang yang takut akan Tuhan dilawat oleh Roh Kudus. 1. Keluarga Kornelius Kornelius tercatat adalah seseorang yang, “takut akan Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah” Kisah Para Rasul 102 Allah mendengar doanya, dan dalam sebuah penglihatan Kornelius diminta untuk memanggil Petrus ke rumahnya. Ketika Petrus datang dan berkhotbah, tiba-tiba “turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu” ayat 44. Bagaimana Petrus dan teman-teman Yahudinya tahu itu karunia Roh Kudus? Karena mereka melihat dan mendengar “orang-orang itu berkatakata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah” ayat 46. 2. Para murid di Efesus Dalam perjalanannya, Paulus singgah ke Efesus dan bertemu dengan orangorang percaya di kota itu. Paulus bertanya, 4 13 selasa 14 rabu 4 Gd. Grha Amal Kasih Jl. Danau Bogor Raya No. 8A Bogor Kel. Katulampa, Kec. Bogor Timur, Bogor 16144 Tel. 0251-8351060, 0251-8578374 Web Email [email protected] Azusa Street Prayer Tower pkl. via ZOOM Mezbah Doa Pagi KANTOR GEREJA pkl. - via ZOOM 12 senin Azusa Street Prayer Tower pkl. via ZOOM JUNI15 kamis 16 jumat 17 sabtu 18 minggu Ibadah Raya ON SITE & STREAMING VIA YOUTUBE channel GBI Danau Bogor Raya pkl. WIB Bagi Saudara yang akan memberikan persembahan perpuluhan atau persembahan lainnya, dapat ditransfer ke Rekening Bank Permata No. 070 16 84 702 atas nama Gereja Bethel Indonesia Jemaat Induk Danau Bogor Raya Rekening Bank BCA No. 573 53 80 777 atas nama Gereja Bethel Indonesia Saudara juga dapat tetap mentransfer ke Nomor Rekening seperti yang biasa Saudara pergunakan selama ini. Mohon bukti transfer dapat dikirim melalui WhatsApp 0813-9871-8924 an. Chrisyani Dept Keuangan R7 Bogor PERSEMBAHAN ATAU PERPULUHAN P E M B E R I T A H U A N Anda Rindu Menjadi Saluran Berkat ? 1. LumbungCOOL menerima donasi berupa beras atau mie instan yang dapat dikirim atau kami dapat mengambil di tempat Bapak/Ibu/Saudara. 2. LumbungCOOL menerima donasi berupa uang tunai yang dapat ditransfer ke BCA 566 075 3780 an. GBI Danau Bogor Raya. Mohon bukti transfer dapat dikirim melalui WA 0813-5000-3682, Sdri. Cindy Lensoen. Informasi LumbungCOOL dapat menghubungi WA 0813-5000-3658 Menara Doa Pembangunan pkl. via ZOOM Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman ini melebihi yang terjadi di Azusa Street. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia dan bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem. Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali. PENTAKOSTA KETIGA Mezbah Doa Pagi pkl. - via ZOOM6 sambungan dari halaman 3 “sudahkah kamu menerima Roh Kudus Ketika kamu menjadi percaya?” Kisah Para Rasul 192 Para murid berkata belum pernah dengar tentang Roh Kudus dan mereka hanya dibaptis air. Maka Paulus segera menumpangkan tangan atas mereka dan “turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat” ayat 6. Saudara, berbahasa Roh adalah tanda awal seseorang dibaptis Roh Kudus. Ini adalah pemberian dari Bapa kepada setiap orang percaya yang mau dan hari-hari ini betapa pentingnya kita banyak berdoa dan berbahasa Roh khususnya di tengah situasi pandemi yang masih ada saat ini. B. MANFAAT BERBAHASA ROH Mengapa penting untuk orang percaya mengalami baptisan Roh Kudus? Karena ada 2 manfaat utama yang dapat dirasakan, yaitu 1. Kita akan hidup semakin intim dengan Bapa dan menjadi kuat di dalam Dia Bahasa Roh adalah pemberian dari Bapa agar kita bisa lebih intim di dalam persekutuan dengan-Nya. 1 Korintus 142 menjelaskan bahwa orang yang berbahasa roh, mereka berbicara langsung kepada Bapa. Roh y a n g a d a d a l a m d i r i k i t a mengucapkan hal-hal yang rahasia kepada Bapa. Apa sih hal yang rahasia itu? Di dalam Roma 826, Paulus berkata bahwa Roh membantu di dalam kelemahan kita berdoa. Ketika kita berdoa dengan akal budi, mungkin ada hal-hal yang tidak terucap atau ke luhan-ke luhan yang tida k tersampaikan. Nah, berbahasa Roh mengeluarkan keluhan-keluhan terdalam kepada Bapa secara langsung. Bukankah ini sebuah persekutuan yang indah? Berbahasa Roh juga penting di dalam membangun kekuatan rohani kita. Di dalam 1 Korintus 144dikatakan, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri.” Kata membangun di sini memiliki gambaran seperti orang yang sedang membangun rumah. Mulai dari temboknya, strukturnya, semua dibangun sampai kokoh. B e r b a h a s a r o h i t u s e p e r t i membangun kekuatan rohani dari dalam, membangun iman kita. Kalau iman kita kuat, rohani kita kokoh dari dalam, maka serangan dan tekanan apapun dari luar akan sanggup kita hadapi. Paulus mengalami banyak tekanan dan penderitaan di dalam melayani Tuhan. Dia pernah “5 kali disesah orang Yahudi, 3 kali didera, 1 kali dilempari batu. Tiga kali mengalami kapal karam, terkatung-katung di lautan” 2 Korintus 1124-25. Bagaimana dia bisa kuat menghadapi itu semua? Saya yakin kehidupannya yang intim dengan Roh Kudus memberikan kekuatan dari dalam untuk terus melayani. 2. Berbahasa Roh memberikan kuasa serta keberanian untuk menginjil dan menyelesaikan Amanat Agung Dalam Kitab Kisah Para Rasul, ada pola yang berulang-ulang terlihat. Orang yang dipenuhi Roh Kudus diberi keberanian untuk menginjil. Dalam Kisah Para Rasul 48, tertulis Petrus dalam kepenuhan Roh Kudus bersaksi dengan berani mengenai Yesus. Apa respon orang Saduki? Ayat 13 mencatat “sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes”. Sesudah insiden di sidang itu, para murid berkumpul untuk berdoa dan Kisah Para Rasul 431mencatat, “mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani.” Wow! Para murid yang dipenuhi Roh Kudus bukan saja diberi kuasa untuk melakukan tanda dan mujizat, tetapi d i b e r i k e b e r a n i a n u n t u k member itakan Fi rman Allah! Keberanian dari Roh Kuduslah yang diperlukan untuk kita menyelesaikan Amanat Agung di era Pentakosta Ketiga ini. UNTUK TIDAK MERENDAHKAN ROH KUDUS Yesus memberikan peringatan keras kepada mereka yang menghujat Roh Kudus di dalam Matius 1232. Kata menghujat di sini memiliki arti sempit dan arti luas. Secara sempit kata menghujat di sini bisa diartikan “melecehkan dan merendahkan pribadi Roh Kudus”. Orang-orang yang mungkin tidak percaya kepada kuasa Roh Kudus, sehingga di dalam hidupnya kerap merendahkan dengan kata-kata dan perbuatan. Ini juga bisa disebut mendukakan hati Roh Kudus Efesus 430. Arti luas dari menghujat adalah orangorang yang terus menerus menolak karya Roh Kudus dalam hidupnya. Dia mungkin melihat tanda dan mujizat dilakukan, pember itaan Injil diberikan, tetapi hatinya terus menerus menolak suara Roh Kudus yang lembut. Sampai pada akhir hidupnya, dia menolak keselamatan, dan tidak dapat diampuni lagi. Jangan sampai kita mendukakan Roh Kudus 8 apa lagi menghujat-Nya! Bagaimana caranya agar saya bisa d i b a p t i s R o h K u d u s d a n mendapatkan karunia berbahasa Roh? Caranya adalah dengan meminta kepada Bapa yang baik. Yesus berkata, “Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya”. Lukas 1113 Sembari menantikan baptisan Roh Kudus, jangan pasif, tetapi teruslah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dengan akal budi kita. Bapa pasti akan memberikan karunia Roh Kudus- Nya pada waktunya! Haleluya. DAP. AMIN Cara Membedakan Suara Tuhan 1 . S e b u a h p i l i h a n y a n g ti d a k bertentangan dengan Firman Tuhan Setiap menghadapi sebuah pilihan dan ingin menentukan pilihan mana yang akan dipilih, maka pertimbangkanlah baik-baik segala pilihan, termasuk pertimbangan dari pikiran pribadi, nasihat orang tua, atau nasihat seorang ahli. Namun, pastikan bahwa pilihan tersebut selaras dengan ajaran Firman Tuhan. Terutama untuk keputusan penting seperti pernikahan atau pekerjaan, penting untuk merujuk kembali ke Alkitab dan memastikan b a hwa p i l i h a n t e r s e b u t ti d a k bertentangan dengan Firman Tuhan. Oleh karena itu, perluaslah fokus kita pada ajaran Firman Tuhan. Meskipun kita menerima nubuatan masa depan dari seorang hamba Tuhan atau nasihat dari seseorang, tetaplah melakukan pengecekan dengan merujuk kepada Alkitab. 2. Dalam mengambil sebuah keputusan merasakan adanya damai sejahtera “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” - Kolose 3 15 9 18 JUNI 2023 MENARA DOA MENDUKUNG PEMBANGUNAN GRAHA AMAL KASIH & SEKOLAH AMAL KASIH PKL. - WIB - VIA ZOOM SETIAP HARI JUMAT MEETING ID 940 9676 0057 PASSCODE MENADO SEGERA HUBUNGI KONTER GEREJA LOKAL DIMANA ANDA BERIBADAH AMIN sumber Berdasarkan ayat tersebut ketika kita akan mengambil sebuah keputusan bahkan hal tersebut adalah keputusan besar, kita dapat terlebih dahulu memastikan bahwa ada damai sejahtera yang kita rasakan di dalam hati dan diri kita. Oleh karena itu, keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan kepuasan pr ibadi, tetapi juga melibatkan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang mungkin timbul. Lebih penting lagi, keputusan tersebut tidak tergantung pada kondisi atau situasi eksternal, melainkan muncul dari perasaan damai yang ada dalam hati. 3. Setiap keputusan hanya untuk kemuliaan Tuhan Pe r lu dipe r timbangkan apakah keputusan yang diambil akan membawa kita lebih dekat kepada Yesus atau tidak. Keputusan yang diambil saat ini akan berdampak pada masa depan kita. Dimana kondisi kita saat ini adalah hasil dari keputusan yang telah kita buat di masa lalu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa keputusan yang kita ambil akan mendekatkan kita kepada Yesus, memuliakan nama-Nya, dan tidak menjauhkan kita dari JADWAL IBADAH ONSITE GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA IBADAH MINGGU GBI Danau Bogor Raya & Youth Grha Amal Kasih Danau Bogor Raya GBI Jalan Siliwangi Bogor GBI Bogor Nirwana Residence Bergabung dengan GBI Danau Bogor Raya Grha Amal Kasih Danau Bogor Raya GBI Jalan Sudirman Bogor 0700 0900 Youth-DM Gedung Lautan Bogor GBI Bukit Cimanggu City 0700 & Youth 1100 DM Sport Club Bukit Cimanggu City GBI Jalan Pajajaran Bogor 0900 Gedung Setyajaya Jl. Pajajaran 23 Bogor GBI Jalan Semeru Bogor Minggu ke 2 & 4 0800 Ballroom Braja Mustika Jl. Semeru Bogor GBI Martadinata 0900 Jl. Martadinata Bogor GBI Warban 0900 Harmoni Jl. Siliwangi Sukasari Bogor GBI Jalan Pasar Ciampea 0800 Jl. Raya Pasar Ciampea No. 7 Bogor GBI Caringin 0800 Hotel Lido Jl. Raya Bogor Sukabumi KM 21 GBI Citayam 1000 Utan Jaya No. 21 Depok GBI Tarisi Jasinga 0930 Ibdh Anak 0700 Jl. Sindangreret No. 3 Bogor GBI Cicurug 1000 Hotel Lido Jl. Raya Bogor Sukabumi KM 21 GBI Hotel Delaga Biru Cipanas 0900 1100 Youth Jl. Raya Cipendawa 417 Cipanas GBI A Yani Sukabumi 0900 Jl. A Yani No. 20 Blkg Sukabumi GBI Hotel Royal Safari Cisarua 0800 Hotel Royal Safari Garden Cisarua GBI Jalan Tapos Cibinong 0700 0900 1100 1700 Jl. Tapos No. 53 Kanji Cibinong GBI Simpang Depok Minggu ke 1 pkl. 0900 Jl. Raya Bogor Depok GBI Puspanegara 0700 Jl. Puspanegara Citeureup GBI Balekambang Karanggan Muda 0800 Jl. Bale Kambang No. 8 Gunung Putri GBI Citra Indah Jonggol 0800 1000 Perumahan Citra Indah Jonggol GBI Jalan Raya Cikaret 0800 Ruko LMC Cibinong GBI LMC 1100 Ruko LMC Cibinong GBI Ujung Genteng 0900 KP Waluran Ds Gunung Batu GBI Sirnagalih 1700 Komplek Batalyon Polisi Militer TNI-AD Blok II Mengker Ds Sirnagalih GBI Villa Ciomas 0900 Perum Villa Ciomas G1/12A GBI Citeureup 0800 Central Ruko Cibinong Jl. Mayor Oking Cibinong GBI Karang Sari Pelabuhan Ratu 0800 Hotel Karang Sari Jl. Raya Cisolok Pelabuhan Ratu GBI Sentul City 0900 Youth Ruko Plaza Niaga 2 Sentul City GBI Kampung Pulo Citeureup 0700 0900 Kampung Pulo RT/RW 001/001 GBI Hoscokroaminoto Cianjur 1100 Jl. Hoscokroaminoto 55 Cianjur GBI Cibadak 0900 Suryakencana No. 47 Cibadak GBI Cilebut 0900 Perum Taman Griya Kencana E1/8 GBI Olympic City 0900 Jl. Kaum Sari Kedung Halang Bogor GBI Ciawi 1000 Jl. Banjar Waru Ciawi GBI Babakan Baru 0900 Babakan Baru RT/RW 03/04 GBI Griya Bukit Jaya 0900 Ruko Griya Bukit Jaya A-9 Blkg Super Indo, samping Bank BNI GBI Karadenan 0700 0900 Jl. Kaumpandak No. 14 Karadenan GBI Jalan Raya Bogor - Nanggewer 0900 Hotel Bigland - Jl. Olympic Raya Sentul GBI Rancamaya 0900 Kelurahan Racamaya PI GBA 1500 Graha Bina Asuh PI Karacak Jl. Raya Karacak, Kec. Ranca Bungur GBI HOPE Church 1000 Ruko Pascal Barat No. 11-12 Jl. Scientia Square Barat, Gading Serpong GBI Groningen Belanda 1400 Gospel Theek De Rank Paterwoldseweg 123 Groningen GBI Dordrecht Belanda 1000 Gedung JUBAL, Jan Lighthaartiaan No. 1 3323 KD Dordrecht IBADAH TENGAH MINGGU WBI Wanita Bethel Indonesia 1000 Setiap Selasa minggu ke-3 di Grha Amal Kasih DBR UMAS Usia Emas 1000 Setiap Jumat minggu ke-2 di Gd. Setyajaya No. 23 RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, JUMAT 10 APRIL 2020 470. JUMAT AGUNG ELOI ELOI LAMA SABAKHTANI Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Kitab Injil Markus 1533-41. Shalom. Puji Tuhan! Oleh karena kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada kita, maka kita memperoleh kesempatan untuk menikmati Jumat Agung yang indah ini dengan penuh sukacita. Oleh sebab itu, marilah kita naikkan ibadah, doa, ucapan syukur, hormat, pujian, penyembahan, persembahan dan pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya. Pada hari ini, kita akan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Markus 1533-41. Topik yang kita tampilkan kali ini, yaitu JUMAT AGUNG ELOI ELOI LAMA SABAKHTANI. Pengantar Pada hari ini, hari Jumat, adalah hari yang sangat istimewa. Karena hari Jumat ini adalah Jumat Agung, Hari Penyaliban dan Kematian Tuhan Yesus di Bukit Kalvari. Hari kematian Isa Almasih di Bukit Golgota untuk kembali ke rumah Bapa. Hari kematian yang dilewati-Nya dengan penuh kesengsaraan dan penderitaan dunia. Ia dicaci, dimaki, diolok-olok, dihina, direndahkan dan dianiaya di sepanjang jalan yang dilalui-Nya. Pada hari ini, hampir dua ribu tahun yang lalu, ia terseok-seok memanggul sendiri kayu salib-Nya. Pada hari ini, hampir dua ribu tahun yang lalu, Dia disalibkan dalam ketidakadilan dunia yang penuh kejahatan. Dia yang tidak mengenal dosa dan kejahatan, Dia yang tidak bercela disalibkan bersama dua penjahat yang terlibat dalam pemberontakan. Hari ini, pada saat ini, menjadi hari yang istimewa dan dirayakan oleh semua orang percaya dari berbagai bangsa di seluruh permukaan bumi. Hari penyaliban dan kematian yang diperingati oleh orang-orang percaya karena sudah terjadi peristiwa besar pada zaman itu. Yakni terjadinya salah satu rahasia besar yang sudah disembunyikan oleh Allah selama berabad-abad lamanya. Sejatinya, sekitar dua ribu tahun yang lalu, terjadinya peristiwa besar itu merupakan salah satu rangkaian peristiwa illahi sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Suatu peristiwa yang membuka rahasia yang jauh lebih besar. Yakni kegemparan atas kemenangan-Nya melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Bahwa melalui kebangkitan-Nya, Ia sudah lunas menebus dan menyelamatkan manusia berdosa yang percaya kepada-Nya. Dia yang kemudian bangkit, sudah membuat semua musuh-musuhnya berserakan dan bertekuk lutut di bawah kaki-Nya. Bahwa orang-orang yang membenci Dia melarikan diri tunggang langgang dari hadapan-Nya. Bahwa kuasa kegelapan, roh jahat, setan dan iblis tidak berkuasa melawan keperkasaan, keagungan dan kemuliaan kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Eloi, Eloi, lama sabakhtani Dikisahkan bahwa pada jam dua belas, terjadilah peristiwa yang luar biasa, yaitu kegelapan. Peristiwa itu berlangsung sampai jam tiga sore. Segalanya menjadi gelap. Dan kegelapan itu meliputi seluruh daerah di sekitar Bukit Kalvari. Kemudian pada jam tiga sore, Yesus berseru dengan suara yang sangat nyaring “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”. Artinya Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Demikian dinyatakan dengan Firman Tuhan dalam Kitab Injil Markus 1533-35. Kitab Suci mengatakan kepada kita “Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Datanglah seorang dengan bunga karang Kini, marilah kita simak dan kita perhatikan Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Markus 1535-36. Tuhan berfirman “Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata “Lihat, Ia memanggil Elia.” Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.”” Melalui dua ayat Firman Tuhan ini, kita mendapati bahwa beberapa orang yang berdiri di sana mendengar suara Tuhan Yesus yang nyaring. Mereka berkata “Lihat, Ia memanggil Elia.” Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus memanggil nama Elia. Mereka menyalah-artikan teriakan Tuhan Yesus “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, sebagai suatu ejekan dan hinaan kepada-Nya. Oleh sebab itu, maka datanglah seorang dari antara mereka dengan bunga karang. Ia mencelupkannya ke dalam anggur asam. Dan kemudian mencucukkannya pada sebatang buluh. Ia lalu memberikannya kepada Tuhan Yesus seraya berkata “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.”” Sekali lagi, suatu olok-olok yang penuh penghinaan yang sangat dalam telah mereka ucapkan kepada-Nya. Dengan tidak henti-hentinya pula, mereka terus mengejek dan mengejek-Nya. Mereka ingin menunggu dan menyaksikan Elia datang dan menurunkan-Nya dari kayu salib. Suatu hinaan yang kejam dan keji. Suatu hinaan yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Dia. Dia menyerahkan nyawa-Nya, dan tabir Bait Suci pun terbelah dua Kemudian daripada itu, marilah kita baca dan kita perhatikan Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Markus 1537-38. Demikianlah bunyi Firman-Nya “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.” Sungguh! Inilah puncak dari segala pengorbanan-Nya secara badani dan duniawi untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Tuhan Yesus berseru dengan suara yang sangat nyaring. Dengan kekayaan ketaatan-Nya yang sangat dahsyat dan luar biasa, Ia kemudian menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah Bapa di sorga, tepat pada waktu-Nya. Dan bersamaan dengan itu, maka tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Kegemparan pun terjadi lagi. Bagaimana mungkin tabir Bait Allah yang demikian kokoh dan kuat terbelah menjadi dua? Mengapa? Satu rahasia besar illahi mulai terkuak lagi. Bahwa Yesus Kristus dari Nazaret yang dicaci, dimaki, diejek, diolok-olok, dihina, disiksa, dianiaya, direndahkan dan disalib, sudah menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya yang bertakhta di sorga. Ia sudah menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa yang mengutus-Nya. Dengan setia, Dia melakukan semuanya untuk menebus dan menyelamatkan semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Ia rela menyerahkan nyawa-Nya untuk keselamatan kita. Perjalanan panjang dalam karya besar penebusan dan penyelamatan dosa manusia yang penuh penderitaan, cacian, makian, ejekan, olok-olok, hinaan, siksaan dan aniaya, sudah diukir dan diselesaikan-Nya dengan sangat sempurna pada kayu salib di Bukit Kalvalri. Semuanya, ya semuanya, dicatat dengan sangat sempurna dalam Alkitab yang membawa sukacita dan damai sejahtera bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Sungguh, orang ini adalah Anak Allah Segala sesuatu sudah terjadi dengan sempurna menurut kehendak dan rencana-Nya yang telah ditetapkan oleh-Nya sejak semula. Semua yang terjadi dengan gemparnya itu, dilihat secara langsung oleh kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia. Ia, kepala pasukan itu, melihat langsung dengan matanya sendiri mengenai mati-Nya, Dia, Yesus Kristus, Mesias dan Juru Selamat, yang ditolak oleh umat-Nya yang sangat dikasihi-Nya. Karenanya, kepala pasukan itu berkata “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!” Demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang terekam dalam Kitab Injil Markus 1539. Alkitab menyatakan kepada kita “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!”” Benar! Ia, Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Anak Tunggal Allah Bapa yang bertakhta di sorga. Sungguh! Dia adalah Mesias, Juru Selamat dan Penebus dosa dari semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Karenanya, jika kepala pasukan yang tidak mengenal Dia mengatakan bahwa “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah”, lantas bagaimanakah dengan kita orang percaya? Tentu! Semua pribadi di antara kita sudah mengimani bahwa Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Anak Tunggal Allah Bapa. Tentu, kita percaya dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia, Yesus Kristus adalah Mesias, Juru Selamat dan Penebus dosa kita. Percayalah! Imanilah! Haleluya! Beberapa perempuan melihat dari jauh Sekarang adalah waktunya untuk menyimak dan memperhatikan Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Markus 1540-41. Firman Tuhan berbunyi “Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.” Alkitab mengatakan bahwa di sana, di Bukit Kalvari, ada juga beberapa perempuan yang melihat dari kejauhan peristiwa besar, bahkan sangat besar, yang tidak akan pernah terulang lagi dalam peradaban manusia. Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Semua perempuan itu adalah perempuan-perempuan yang telah mengikut Yesus dan melayani-Nya, ketika Dia berada di Galilea. Di sana, di Bukit Kalvari itu, menurut Firman Tuhan ini, ada pula banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus Kristus, Tuhan kita. Mereka adalah perempuan-perempuan yang sudah percaya dan ikut serta dalam pelayanan Firman Tuhan dari hari ke hari. Pelajaran yang kita petik Pada hari ini, Jumat Agung, kita merayakan penyaliban dan kematian Isa Almasih, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita di Bukit Kalvari sekitar dua ribu tahun yang lalu. Memang, gempita perayaan itu tidak sesemarak pada tahun-tahun yang lalu. Karena pada saat ini bersamaan dengan masa merebaknya virus corona yang melanda kehidupan masyarakat di seluruh dunia, Lantas, adakah pelajaran yang dapat kita petik dari renungan kita ini? Kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita dapat memetik berbagai didikan dan ajaran yang elok dan berharga. Yaitu didikan dan ajaran yang berkenaan dengan peristiwa besar penyaliban dan kematian Tuhan Yesus di bukit Kalvari lebih kurang dua ribu tahun yang lampau. Sudah tentu, kita yakin dan percaya bahwa semua pribadi di antara kita sangat percaya bahwa Yesus Kristus dari Nazaret yang dicaci, dimaki, diejek, diolok-olok, dihina, disiksa, dianiaya, direndahkan, disalib, dan menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa yang mengutus-Nya, adalah Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Tentu, kita percaya bahwa perjalanan panjang karya besar penebusan dan penyelamatan dosa manusia yang penuh penderitaan, cacian, makian, ejekan, olok-olok, hinaan, siksaan dan aniaya sudah diselesaikan dan diukir-Nya dengan sangat sempurna di kayu salib di Bukit Kalvalri lebih kurang dua ribu tahun yang silam. Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita meyakini dan percaya dengan iman yang teguh bahwa penyaliban dan kematian Yesus Kristus Tuhan kita adalah untuk menebus dan menyelamatkan semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, memuliakan, menyembah dan melayani Tuhan dengan setulus hati dan segenap jiwa. Berbahagialah kita Berbahagialah kita yang percaya bahwa Yesus Kristus dari Nazaret yang dicaci, dimaki, diejek, diolok-olok, dihina, disiksa, dianiaya, direndahkan, disalib, dan menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa yang mengutus-Nya, adalah Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya, karena Dia sudah menyediakan bagi kita banyak tempat sorga. Berbahagialah kita yang percaya bahwa perjalanan panjang karya besar penebusan dan penyelamatan dosa manusia yang penuh penderitaan, cacian, makian, ejekan, olok-olok, hinaan, siksaan dan aniaya sudah diselesaikan dan diukir-Nya dengan sangat sempurna di kayu salib di Bukit Kalvalri pada awal abad pertama Tahun Masehi, karena Dia akan menyediakan upah besar bagi kita di Kerajaan Sorga. Berbahagialah kita yang meyakini dan percaya dengan iman yang teguh bahwa penyaliban dan kematian Yesus Kristus Tuhan kita adalah untuk menebus dan menyelamatkan semua orang berdosa yang percaya kepada-Nya, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera dengan Allah Bapa yang bertakhta di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN.

ayat firman tuhan tentang jumat agung